Kata "sains" adalah adaptasi dari kata Inggris
"science." Tapi kata science sendiri dikatakan berasal dari kata
Latin "scire" yang artinya "mengetahui." Tentu saja kata
ini tak dikenal dalam tradisi ilmiah Islam. Tetapi ada kata yang pengertiannya
sangat dekat dengan sains yaitu ilmu, dari kata Arab "'ilm." Kata ilmu itu sendiri berasal dari kata
"'alima," yang artinya "mengetahui'," dari mana kata
"'ilm" itu berasal. Jadi secara etimologis arti sains dan ilmu adalah
sama, yaitu pengetahuan. Tetapi secara istilahi, sains didefinisikan sebagai
"any organized Knowledge," (sembarang pengetahuan yang terorganisir).
Sains biasanya dibedakan dengan knowledge, di mana sains adalah pengetahuan
yang sistematis (tersususn rapi) dan telah teruji, sementara knowledge adalah
pengetahuan yang belum tersusun dan teruji kebenarannya. Seperti sains, ilmu
juga bukan sembarang pengetahuan. Oleh para sarjana, ilmu biasa didefinisikan
sebagai "pengetahuan tentang sesuatu sebagimana adanya"
(ma'rifatusy-syay' 'ala ma huwa bih). Tetapi ada perkembangan yang sginifikan
dari kata sains, di akhir abad kesembilan belas dan awal abad kedua puluh, di
mana sains kemudian dimaknai sebagai "pengetahuan yang sistematis tentang
dunia fisik." Jadi sains setelah masa itu dipahami sebagai pengetahuan
untuk bidang-bidang empiris saja, dengan menyingkirkan ilmu-ilmu non-empiris
dari arena sains. Sementara itu ilmu masih tetap pada pengertiannya semula, sehingga
ilmu meliputi bukan hanya pengetahuan tentang objek-objek empiris (seperti
sains) tapi juga bidang-bidang non-empiris seprti matematik dan metafisik. Dan
ini berimplikasi pada kata "saintifik" dan "ilmiah." Dua
kata ini sering disamakan begitu saja, padahal sesungguhnya tidak begitu. Kata
saintifik diterapkan hanya untuk ilmu-ilmu alam (empiris) sementara,
"ilmiah" bisa diterapkan pada ilmu-ilmu alam (empiris) dan juga
non-empiris. Selain itu, dalam prakteknya, bidang-bidang non-empiris, yang
tentu saja tidak bisa masuk ke dalam kategori sains dan saintifik, sering kita
jumpai, dalam tulisan sarjana-sarjana Muslim yang menulis dalam bahasa Inggris,
diterjemahkan sebagai sains, sehingga kita mungkin sekali jumpai istilah
"mathematical atau metaphysical sciences," padahal jelas bahwa
matematik dan metafisik tidak memenuhi kriteria saintifik, tapi tentu masuk
kategori ilmiah. Jadi ketika anda menemukan istilah matafisical sciences, dalam
tulisan sarjana-sarjana Muslim, itu harus dipahami sebagai "al-'ulum
al-ilahiyyah" atau ilmu-ilmu metafisik tapi bukan sains-sains metafisik.
Selain itu di dalam bahasa indonesia sering digunakan istilah yang agak aneh
yaitu "ilmu pengetahuan" untuk merujuk pada kata sains.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar