Rabu, Februari 08, 2017

PEMBELAJARAN SAINS PADA ANAK RAUDHATUL ATHFAL

Oleh: Juhji

Abstract

Tujuan tulisan ini adalah untuk mendeskripsikan pembelajaran sains pada anak raudhatul atfhal mulai dengan mengenalkan hakikat sains, pengenalan sains pada anak, peran otak anak, tujuan pembelajaran sains, pendekatan pembelajaran sains, dan materi-materi sains bagi anak raudhatul athfal. Pengenalan sains pada anak TK/RA lebih menekankan pada proses melalui metode ilmiah yang meliputi observasi, problem solving, melakukan percobaan, analisa data, serta mengambil kesimpulan. Sains juga mengembangkan kemampuan spiritual, observasi, klasifikasi, pengukuran, menggunakan bilangan, rasa empati, dan intrapersonal anak. Tujuan pembelajaran sains pada anak raudhatul athfal mengembangkan asepk kognitif, afektif, dan psikomotor anak secara utuh. Pendekatan pembelajaran sains yang dapat dijadikan pedoman dalam mengembangkan pembelajaran sains pada anak meliputi: pendekatan situasional, pendekatan terpisah, dan pendekatan terpadu. Beberapa materi yang dapat memberikan pengalaman tangan pertama (first-hand experience) antara lain: mengenal gerak, mengenal benda cair, mengenal timbangan (neraca), bermain gelembung sabun, mengenal benda-benda lenting, dan mengenal binatang.
http://jurnal.iainbanten.ac.id/index.php/assibyan/article/view/192

Model Pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat dalam Pembelajaran IPA

Oleh: Juhji

Abstract

Ilmu Pengetahuan Alam sebagai salah satu mata pelajaran di madrasah erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari peserta didik dalam dalam masyarakat. Kecenderungan saat ini, pembelajaran IPA disampaikan secara konvensional dimana peserta didik hanya mempelajari IPA sebagai produk, menghafalkan konsep, teori, dan hukum. Dalam hal ini, guru masih cenderung menggunakan model pembelajaran langsung, karena dinilai lebih praktis dan mudah mencapai tujuan pembelajaran. Akibatnya, pembelajaran lebih berpusat pada guru, sehingga pembelajaran IPA sebagai proses, sikap dan aplikasi tidak tersentuh dalam pembelajaran. Model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat merupakan model pembelajaran yang berusaha untuk menyajikan IPA dengan menggunakan masalah-masalah dari dunia nyata, memanfaatkan konteks sosial untuk menggali dan menganalisis isu, serta memecahkan masalah sebagai dampak dari sains dan teknologi. Milsanya aplikasi dalam penggunaan Sains Teknologi Masyarakat adalah bioteknologi.

Kemampuan Mahasiswa Calon Pendidik Madrasah Ibtidaiyah Dalam Menerapkan Pembelajaran Terpadu

Oleh: Juhji

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan calon pendidik madrasah ibtidaiyah (mahasiswa) dalam menerapkan pembelajaran terpadu di madrasah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui analisis RPP dan lembar penilaian proses pembelajaran terpadu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan (keterampilan) mahasiswa calon pendidik madrasah ibtidaiyah dalam menerapkan pembelajaran terpadu sebesar 77% berkategori baik, dengan keterampilan membuka dan menutup pembelajaran sebesar 76.6% (baik), keterampilan menjelaskan konsep, prinsip, dan prosedur dalam pembelajaran terpadu sebesar 78.4% (sangat baik), keterampilan melaksanakan pembelajaran sesuai rancangan yang telah disusun sebesar 79.0% (sangat baik), keterampilan menggunakan alat, media, dan sumber belajar sebesar 80.0% (sangat baik), keterampilan bertanya (berkomunikasi) sebesar 77.9% (sangat baik), keterampilan mengadakan variasi dalam pembelajaran sebesar 75.6% (baik), keterampilan mengelola kelas sebesar 75.3% (baik), dan keterampilan mengevaluasi sebesar 75.6% (baik).

  1. Jurnal Primary Vol 8 No 02 (2016): Juli-Desember 2016
    1. http://jurnal.iainbanten.ac.id/index.php/primary/article/view/154

PERAN URGEN GURU DALAM PENDIDIKAN


Oleh: Juhji

Abstract

Guru sebagai pelaku utama dalam penerapan program pendidikan di sekolah memiliki peran yang sangat penting untuk mencapai tujuan pendidikan. Peran guru meliputi: mendidik, pembimbing, melatih, menasehati, melakukan pemharuan, menjadi model dan teladan, memiliki kepribadian, peneliti, mendorong kreativitas, membangkitkan pandangan, melakukan pekerja rutin, memindah kemah, membawa cerita, menjadi aktor, emansipator, mengawetkan, sebagai kulminator, dan melakukan evalusi. Peran guru dalam perkembangan pendidikan meliputi: penanaman nilai, membangun karakter, sentral pembelajaran, memberi bantuan dan dorongan, melakukan  pengawasan dan pembinaan, mendisiplinkan anak, dan panutan bagi lingkungan.

Silakan Kunjungi: